Bulan: Februari 2019

TERHAPUS AMALAN KARENA BERISIK DI MAJELIS ILMU

Saudaraku rahimakumullah, menghadiri majelis ilmu adalah amal shalih yang sangat agung. Tapi sayang, ada sebagian orang yang malah mendapat dosa dan amalan yang ia lakukan sebelumnya terhapus, karena berisik di majelis ilmu.
.
Maka ketahuilah, berisik ketika hadits-hadits Rasulullah shallallaahu’alaihi wa salam disampaikan, hukumnya sama dengan berisik ketika beliau sedang berbicara. Terlebih lagi ketika ayat-ayat Allah ‘azza wa jalla dibacakan, tentu lebih besar lagi dosanya.
.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak terhapus amalanmu tanpa kamu sadari.” [Al-Hujurat: 2]
.
Al-Imam Hammad bin Zaid rahimahullah berkata,
.
كُنَّا عِنْدَ أَيُّوبَ فَسَمِعَ لَغَطًا فَقَالَ مَا هَذَا اللَّغَطُ أَمَا بَلَغَهُمْ أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ عِنْدَ الْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَرَفْعِ الصَّوْتِ عَلَيْهِ فِي حَيَاتِهِ
.
“Ketika kami di majelis Al-Imam Ayyub As-Sikhtiyani rahimahullah terdengar suara gaduh, maka beliau berkata: Apa-apaan suara gaduh ini, belumkah sampai kepada mereka bahwa mengangkat suara saat hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dibacakan sama dengan melakukannya saat beliau sedang berbicara…?!” [Al-Jaami’ li Akhlaaqir Roowi wa Adaabis Saami’: 332]
.
BAHAYA MENYELISIHI SUNNAH
.
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
.
فإذا كان رفع أصواتهم فوق صوته سبباً لحبوط أعمالهم فكيف بتقديم آرائهم وعقولهم وأذواقهم وسياساتهم ومعارفهم على ما جاء به ورفعها عليه ؟! أليس هذا أولى أن يكون محبطا لأعمالهم ؟
.
“Apabila mengangkat suara mereka melebihi suara beliau adalah sebab terhapusnya amalan mereka, bagaimana lagi apabila mereka mendahulukan dan meninggikan pendapat, akal, perasaan, politik dan wawasan mereka lebih dari ajaran beliau…?! Bukankah ini lebih pantas menjadi penghapus amalan mereka…?!” [I’laamul Muwaqqi’in, 1/51]
.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
.
===============================
Ditulis oleh :
Ustadz Sofyan Chalid Ruray
.
🌐 https://t.me/abathaid
📺 https://bit.ly/2NlYBoX
🖥 https://instagram.com/abatha.id/
💻 https://www.facebook.com/abatha.id
join group whatsapp :
📱 081299094242 ikhwan
📱 081299094343 akhwat
.
Source : Ta’awun Dakwah

Saudaraku, Bersabarlah Di Atas Sunnah…

Pada akhir zaman akan semakin sedikit kebaikan, banyak yang menentang, dan banyak fitnah yang menyesatkan, fitnah syubhat, keraguan, berpaling dari kebenaran, fitnah syahwat dan condongnya manusia kepada dunia…

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ

“Akan datang suatu masa, dimana orang yang bersabar (berpegang teguh) pada agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api” (HR. At-Tirmidzi no. 2260, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 8002)

فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِهِ

“Sesungguhnya setelah kalian akan ada hari-hari kesabaran, dimana bersabar pada hari-hari itu seperti menggenggam bara api. Orang yang beramal tatkala itu memperoleh pahala sama dengan 50 orang yang beramal seperti amalannya”
(HR. At-Tirmidzi no. 3058 dan Ibnu Majah no. 4014, hadits dari Abu Tsa’labah al-Khusyani)

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan tambahan :

قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْهُمْ قَالَ أَجْرُ خَمْسِينَ منكم

Ditanyakan : “Wahai Rasulullah, sama dengan pahala 50 orang dari mereka atau kami ?”. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “50 orang dari kalian”
(lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3172)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

“Pahala yang besar ini karena keterasingannya di antara manusia, dan karena dia berpegang teguh dengan “SUNNAH” di antara kegelapan hawa dan akal pikiran”
(Madarijus Salikin III/199)

Maka Syaikh al-Albani rahimahullah berkata :

اعرف السنة تعرف البدعة، أما إذا عرفت البدعة فلا يمكنك أن تعرف السنة.

“Pelajarilah as-Sunnah, otomatis engkau akan mengetahui bid’ah, adapun jika engkau hanya mengetahui bid’ah, maka tidak mungkin bagimu untuk mengenal as-Sunnah” (Silsilah al-Huda wan Nur no. 715)

Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata :

“Sesungguhnya Ahlussunnah adalah “Yang Paling Sedikit” dari manusia pada zaman yang telah lewat dan mereka paling sedikit dari manusia pada “Zaman Yang Tersisa”. Mereka adalah orang-orang yang tidak ikut-ikutan dengan orang-orang yang bermewah-mewahan, dan tidak juga dengan ahli bid’ah dalam kebid’ahan mereka, dan mereka sabar di dalam menjalankan “SUNNAH” hingga bertemu Rabb mereka” (Sunan ad-Darimi 1/83 dan Ta’dzimu Qodzrus Shalat Lil Marwazih II/678)

Imam Yahya bin Ma’in rahimahullah berkata :

لأن يكونوا خصمائي أهل البدع يوم القيامة خير من أن يكون خصمي رسول الله بتركي الذب عن سُنته.

“Sungguh lebih baik ahli bid’ah yang akan menjadi musuh-musuhku pada hari Kiamat nanti, daripada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang akan menjadi musuhku, karena aku tidak mau membela sunnah beliau” (Al-’Alamusy Syamikh hal 388)

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah berkata :

ولزوم السنة ماهو بالأمر السهل ، فيه ابتلاء وامتحان، هناك ناس يعيرونك ويؤذونك ويتنقصونك، ويقولون : هذا متشدد متنطع إلى آخره ، أو ربما أنهم لا يكتفون بالكلام، ربما أنهم يقتلونك أو يضربونك، أو يسجنونك ولكن اصبر إذا كنت تريد النجاة وأن تشرب من هذا الحوض، اصبر على التمسك بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى أن تلقاه على الحوض

“Komitmen dengan sunnah itu bukanlah perkara yang mudah. Di dalamnya penuh dengan berbagai ujian dan cobaan. Akan selalu ada orang-orang yang mencelamu, menyakitimu dan merendahkanmu. Mereka mengatakan : “Ini radikal ekstrem”, dll. Bahkan kadang kala tidak cukup hanya ucapan saja, mereka pun bisa membunuhmu, memukulmu atau memenjarakanmu. Tetapi tetaplah bersabar, jika engkau ingin keberhasilan dan bisa menenggak air dari telaga Rasulullah ﷺ. Bersabarlah dalam berpegang dengan sunnah Rasulullah ﷺ sampai engkau bertemu dengan beliau di telaganya kelak” (Syarah ad-Durroh al-Madhiyyah fî Aqdi Ahlil Firoqil Mardhiyyah hal 190)
http://www.salamdakwah.com/artikel/4594-saudaraku-bersabarlah-di-atas-sunnah

🌐 Sumber : SalamDakwahCom

☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.

✒ Ditulis oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى